Melewatkan sarapan dapat meningkatkan asupan makanan saat makan siang
Selasa, 17 Desember 2019
Edit
Encrypting your link and protect the link from viruses, malware, thief, etc! Made your link safe to visit.

Dalam desain crossover acak, para peserta disajikan sarapan sereal standar atau tidak sarapan. Partisipan semuanya adalah pemakan sarapan reguler yang dilaporkan sendiri. Semua peserta diberikan makan malam pada malam sebelumnya, preload ('snack') di pagi hari yang terdiri dari minuman rasa vanilla, dan disajikan makanan berbasis pasta untuk makan siang. Sampel darah diambil selama percobaan, dan penilaian nafsu makan dinilai secara teratur.
Para peneliti menemukan bahwa partisipan yang makan sarapan mengkonsumsi sekitar 17% lebih sedikit energi saat makan siang dibandingkan dengan mereka yang tidak makan sarapan, meskipun tidak ada perbedaan dalam asupan energi gabungan (sarapan + preload + makan siang). Dalam kondisi tidak sarapan, para peserta juga melaporkan merasa lapar dan kurang kenyang selama periode pertengahan pagi sebelum makan siang.
Melewatkan sarapan memiliki efek tambahan pada respons metabolik dan hormonal. Terutama, peserta yang tidak sarapan memiliki kadar glukosa dan insulin yang lebih tinggi setelah mengonsumsi preload. Mereka juga tampak menunjukkan tingkat resistensi insulin. Para penulis mengaitkan efek terakhir ini dengan kadar asam lemak bebas (FFA) yang tinggi, atau lemak, dalam kondisi tanpa sarapan sebelum mengonsumsi preload: kadar FFA yang tinggi dapat mengganggu pengambilan glukosa normal oleh insulin.
Para penulis mengakui bahwa sarapan yang relatif kecil yang disediakan dalam percobaan mungkin tidak mewakili sarapan khas yang dikonsumsi oleh pria sehat. Namun demikian, temuan mereka menunjukkan bahwa konsumsi sarapan pagi memiliki efek signifikan pada nafsu makan dan asupan energi, dan pada respons metabolisme dan hormon terhadap makanan yang dikonsumsi sepanjang hari.
Link will be apear in 15 seconds.
Well done! you have successfully gained access to Decrypted Link.